WHO AM I ???

 

udah 3 aplikasi internet yg beda, semua hasilnya ENFP, trus pake tes DISC hasilnya sbg The Influence... Lalu tes bunga, hasilnya bunga matahari. Lalu di Eneagram, sbg Giver/Helper, dan te-tes lainnya. Sementara ini aga bantu menggambarkan sie.. Dan mungkin bisa jd reverensi. Tp tetep ya ini bkn untuk mengotak2i tp untuk pahami diri, kekurangan di perbaiki, kelebihan di optimalisasi.

Ah sombong lu! Ngapain koar2 segala ttg diri kamu di nedia umum? Ga takut datanya di pake yg enggak2?

Berdasarkan tausiah 
@aagym pagi ini ujub takabur = ketika kita merendahkan orang lain. merendahkan fisik, pemikiran, perasaan, kepribadian, pekerjaan dan segala aspek manusia. segala perbedaan dianggap buruk krn seharusnya orang2 sebaik dirinya, krn dia merasa dirinya paling baik. tdk mengenal toleransi. tp sgt akrab pada justifikasi. Sombong itu ketika dia merasa ashobiah... Dan niatku, ya aku bukan takabur spt itu, tp aku senang untuk sharing... memang senengnya gini, terbuka, dan ga ada pikiran malah jd negatif ke aku. Harapannya temen2 ntar mau bareng2 sama2 cari jati diri. Tp mungkin klo temen2 mah udah menemukan yah... Aamiin.. Selamat berproses! ( untuk tes DISC, cek https://tes.anthonykusuma.com/disc)
Gambar2 semua google, kecuali kalau foto aku mah ya aku foto sendiri lah.

The influence itu ketakutannya adl PENOLAKAN. Hah??! Ketampar guwa!

knp aku hrs mersa sakit ketika di tolak? knp aku hrs takut akan penolakan? dan ya, semua triggered aku, ternyata krn aku merasa aku di tolak, apalagi dlm pertemanan, keluarga, persahabatan... bahkan parahnya, faktanya mereka lo ga menolak aku. mereka terbuka, care dan sayang sama aku. Papah, Umi, Dayah, temen2, semua anggap aku ada, menerima aku. Faktanya begitu loh ketika aku tanya ke mereka.

Tapi ntah, ini aku hrs banyak berlatih,,, ada sisi overthingkingnya, sisi nettingnya, saking aku ingin di terima, aku di awal bersuudzon, berpersepsi bahwa mereka pasti ga nerima aku, dr pada aku terbuka ke mereka, mencoba ada harapan ingin di terima dr mereka. dr awal aku udah buat tembok rasa aman, kalau mereka udah nolak aku, dlm tataran persepsiku, jadi kalau di dunia nyata mereka bener2 menolakku, aku ga terlau sakit, aku ga mau ambil resiko menerima kenyataan bahwa ada juga beberapa orang yg menolakku. krn pada dasarnya, aku ingin di terima sama seeeemuuuuaaaa orang, aku ingin jadi temen mereka. aku ingin bisa jdi temen curhat mereka, ketika mereka sedih, ada aku disisinya, krn aku tahu kalau aku sedih dan ga ada orang tuh rasanya saaaakiiiit. aku ingin tahu kabar semua orang, apa sudah makan hari ini apa blm, udah bisa tersenyum bahagia blm, kalau blm, aku ingin punya super kekuatan, ingin jd supergirl yg punya sumber daya tak terbatas sehingga aku bisa mengaktuskan rasa peduli ku pada mereka dgn segala sumber daya itu. Aku stress ketika ada saudaraku yg misal sekarang sedang bersedih, aku ingin beli buku untuk dia, buku biar dia tumbuh jadi remaja yg ga bersedih.

Aku "terlalu" sayang sama orang2, tapi aku kesal, knp aku ga bisa menjangkau mereka, mereka jauh dari aku, aku ga ada kekuatan untuk merealisasikan rasa kasih sayang dan peduli ku pada mereka.

dan karena aku ga mampu, aku merasa berdosa knp ak umasih duduk terdiam disini, bisa makan enak, bisa senyum sedangkan mereka ga bisa.

aku jd kesal sama aku sendiri yg ga punya sumber daya.

Tapi kalau di pikir2 lagi... apa hrs sebegitunya? coba cek deh keinginan mu itu utopis krn ga pelajari sunnatullahnya bgmn, ada tata caranya. tapi orang2 yg mau mengerem keinginan utopis ini pun, aku tangkap sbg bentuk penolakan lagi, padahal niat mereka itu baik, biar aku ga terlalu berlebihan..biar aku jd proporsional. ga terbawa emosi ku yg meledak2 yg aku kadang kurang bisa kontrol, makanya, iitulah fungsinya bulan dan matahari, saling melengkapi

tapi ucapan mereka aku tangkap sbg sebuah hujatan, hinaa, penolakan semisal kata2 mereka terdengar spt "apaan sih kamu lebay!" "apaan sih ga usah mikir terlalu jauh deh" "gausah mikirin orang lain deh, pikirin diri kamusendiri aja kamu ga bisa!" "gausah ikut campur sama urusan oranglain deh" "ga usah sok2an care deh! hidup di dunia itu masing2, ga usah mikirin orang lain deh!" "buktinya nanti kamu malah di jauhin krn terlalu icikibung" trus pas aku bercanda periang, dibilang "apaan sih, gak jelas, garing, ga usah sok2an mencairkan seuasana, kamu tuh bukan level kita, kamu tuh ga bisa masuk kelompok kita" "kamu klo mikir tuh udah mah kejauhan, satu pembicaraan banyak rumusan masalahnya, ga fokus pembicaraanya tuh, ga sistematis, segala di hubung2kan,, terlalu jlimet, ngebulet, kita yg denger pusing tau!" "ga nyaman deh ngobrol sama omah, terlalu mendominasi, menggurui, dikit2 Allah, dikit2 Allah, sok alim dasar!" Trus misal upload di FB, dulu mah jaman FB, di bilang "apaan sih sok kecentilan, sok cantik kamu!" "ga usah caper deh" ...trus kalau aku pendiem, dianggap galak, jutek, biasanya banyak temen2 smp mungkin sebagian anggap aku galak, kaku... trus jadi sekarang aku bingung, gmn sih, aku hrs gmn biar di terima sama orang2? (ini udah di bahas seharusnya merasa di terima dan di hormati yg paling ngademin itu sebenernya dr siapa, ga aku bahas disini lagi ntar kepanjangan, ini jg udah panjang, maap yah klo cape bacanya, tp aku ga maksa untuk baca looh)

dari semua persepsi dan ucapan2 itu, aku makin menekan pribadiku, aku berarti biar di terima di masyarakat hrs jadi orang2 bulan,, yg kalem,, yg yaudah lah ga banyak ide2 nyeleneh, ga riweuh, ga banyak ribet, ga usah ekspresif, ga usah emosional, ga usah sok2an peka, ga banyak mempersusah diri sama segudang aktifitas dan kesibukan... aku jd pendiam, orang yg sakit aku ga nengok, diajak ke kamar mandi aku bilang "kamu punya kaki sendiri kan?" astaghfirullah,,,(bukan aku bgt lah itu) orang mau berbuat salah, terserah aku ga peduli, dosa2 dia bukan dosa2 aku, krn kalau aku peduli dgn menegur (mungkin cara aku jg salah negurnya waktu dulu) akhirnya mereka terusik dan balik menyerang omah, membully dan menjauhi omah.

intinya, ketika aku jd pribadi ENFP, jadi The Influencer, aku bakal DITOLAK

jadi aku bingung,,,,hrs spt apa nih? bertahun2 berbelasan tahun, aku pakai "topeng" biar beradaptasi dan di terima oleh masyarakat.

yg padahal semua itu cuma dlm tataran pikiran aku, konsep ttg masyarakat itu spt apa, masyarakt menerima orang spt apa, dsb.... semua aku blm belajar untuk membumi, melihat realitas pada saat ini.

nahhh....gmn atuh? aku bakal gini terus seumur hidup???

maaf, aku bukan orang konservatif yg selalu begini, ya begini selamanya,,(tp aku ga niat menyudutkan tipe2 konservatif loh ya, maap) tp alamiahnya aku (dan setiap manusia sebenarnya) ingin cari cara untuk coba perbaiki...jd lebih baik.. nah kebetulan sekali....ada acara ini... salah satu tekniknya adl ikut seminar ttg Letting GO over thingking! @ibunda.id cuma 65.000 loh investasi nya! dan kita bisa jadi lebih proporsional, bener2 jadi manajer dr otak kita sendiri! BismiLlah, pertolongna Allah ada, tinggal bgmn kita bisa menyadari dan mensyukurinya, dan kata2 dokter siapa gitu di tausiahnya @aagym pagi ini, langkah pertama untuk bernyukur adalah berilmu. Ya, Iqro! balik lagi kita hrs "membaca" ! (ga usah panjang lebar jelasin hubungannya dan knp ujung2nya kesini, baca aja di postingan aku sblmnya, maap promosi, wkwk,, udah mendarah daging sptnya skill pemasaran hehe)



#writingformentalhealth
#SalamSehatJiwa #kolaboraksi
#healingjourney #SelfAwareness #selflovetips #selfcare #selftrust #selfhealing #selflove #writingtherapy #menulisekspresif #journaling

Comments

Popular posts from this blog

Kangen Uwa

Hobi Belanja

Penyaluran EMOSI