Review Webinar Know, Forgive, Accept and Love your Self

 

Bersama @psylution dan Kak @hanumnanum

Pernah dikumpulan anak2 (bkn yg di gambar), kita ngobrol, aku nanya mereka kesukaan makanannya apa, terus hobi mereka apa, idola mereka siapa. Dan anak2 langsung berebut menanggapi, cerita ttg kesukaan mereka masing-masing, namun ada satu anak yg diam saja, waktu semua udah cerita, dia tetap kebingungan, aku suka apa yah, ga tau. Dan memang diperhatikan, kalau dia diajak ngobrol, dominan jawabannya, "ga tau". Dan ini sptnya bukan hanya terjadi sama anak itu aja ya, sebagian dr kita, kadang, ketika di tanya ttg diri kita, ada yg bingung, ga tau, dan berarti blm kenal betul ttg diri kita. Bingung akan kita sebenarnya mau apa, membutuhkan apa, kita siapa, pertanyaan2 dasar dan sederhana spt itu, terkadang kita blm mampu jawab.

Di webinar kali ini, aku belajar bgmn sih teknik praktis untuk lebih mengenal, memaafkan, menerima dan mencintai diri sendiri. Ya, SPT biasa, ga cukup 1 part. Yg mau baca sampai akhir, terimakasih, semoga bisa diterima dgn baik.

Mencintai diri sendiri, kadang kita ragu, masa kita mendahulukan mencinta diri sendiri drpd oranglain? Kok kayak egois yah? Eits, beda cuy. Kalau egois, dia cenderung dominan demi kepentingan diri sendiri, tanpa mau peduli akan hak dan kondisi oranglain, ya..semaunya tanpa aturan, tanpa norma bahkan, dan cenderung berdampak negatif sebenarnya bagi diri sendiri maupun oranglain. So... Disini kita bukan egois ya...

Jadi apa dong?

Oke, jd dr webinar ini dikatakan, kita ga mungkin bisa mencintai yg lain, kalau mencintai diri sendiri pun kita ga mampu. Kayak ga mungkin kan kita bisa ngasih permen ke orang lain, kalau permen nya aja kita ga punya, permennya ga ada di kita. Ya sama, kita ga bisa menyebarkan cinta kalau cinta di dlm diri kita juga kosong. Nah, mencintai diri sendiri itu berarti merawat, memberikan perlindungan, memenuhi kebutuhan diri sendiri untuk bertumbuh dan berkembang menjadi pribadi utuh.

Bbrp langkah dlm mencintai diri sendiri adl dgn mulai berkenalan dgn diri sendiri, berlatih komunikasi sama diri sendiri dan bisa juga dgn melakukan journaling.
Dan di webinar ini, kita praktekan..


Nah, kita journaling dgn mengisi jendela Johari, aku baru tau ttg jendela Johari ini dari webinar sama Kak 
@hanumnanum yg diselenggarakan sama @psylution. Makasih banyak loooh️ spt pada gambar, kita buat 4 kotak..isi pertama dgn hal2 yg saya dan oranglain pun tau ttg DIRI saya, hal2 ini lah yg kita buka, dan menjadi konsumsi publik, yg kita biarkan oranglain tau ttg diri kita. Lalu yg orang lain tau, tapi saya tidak tau, contohnya, aku pernah di SMP, dikasih tau teman kalau sama Rohmah, omongannya kayak cabe, kadang bikin nyelekit. Nah, disini penting bagi kita untuk bisa menerima secara objektif, ya Krn kita SBG manusia memang banyak juga blind spot nya.. dan kalau ada yg mau ngasih tau blind spot diriku, gapapa, komen atau DM aja yah, makasih malaah, akhirnya temen2 mau membantu ku memahami diri sendiri. Cuma memang perhatikan, kalau orang yg mengatakan itu, niatnya hanya ingin menjatuhkan, maka kita perlu validasi sama orang yg kita percayai dan objektif, dan masukan n kritik itu, ya sifatnya SBG alat bantu ya..bukan malah bikin kita seakan2 terlabeli, merasa terhina, terupuruk dst. Oke? Lalu, kotak selanjutnya, ya kita tuliskan ttg segala hal yg HANYA diri kita (tentu +Tuhan) yg tau, yg berusaha kita tutupi dr oranglain, ya bisa aja aib kita, katakanlah spt itu. It's oke, list aja yah. Nah, kotak selanjutnya adl yg aga tdk mudah, yaitu yg kita ga tau, dan yg orang lain juga ga tau...

Oke, kita tuliskan seeeemuuaaaa nya yah... Kita eksplore diri kita, bisa juga tanya ke teman2 dekat, orang2 terpercaya kita, siip.

Nah, dr situ, coba cek deh, kita baca lagi, klo aku, dan sebagian peserta webinar kemarin itu, kecenderungan yg negatif ya yg lebih dominan...hm...trus gmn dong? Kita jd kesel dan marah sama diri kita yg di dominasi sama hal2 ga menyenangkan ini? Apa kita menyesal sudah menjadi diri kita? Hm..Apa perlu sampai mengutuk diri kita yg di lihat kok condong banyak kekurangannya? Lalu berharap berubah jd oranglain, jd Rafathar atau siapa gitu? Begitukah?

Untuk menjawabnya, kita perlu refleksi diri, coba jawab pertanyaan2 itu, yg spt di gambar... Coba jawab satu persatu, keluar kan isi "hati" mu, kita prakteknya kemarin sama Kak @hanumnanum dan @psylution sengaja pakai kertas dan pulpen atau spidol warna, Krn dgn handwriting, emosi perasaan kita teralirkan lewat tulisan tangan kita... Jd klo bisa bukan di ketik ya say, oke.. ini bisa jd semacam terapi menulis gitu...

Nah setelah menuliskan semuanya, sebenernya kita udah ada langkah baik Lo kawan2, (khusus yg baca n praktek) Krn dgn membuat daftar spt itu, kita jd lebih Know our self. Nah, mengenai dominannya kekurangan kita, akan kita apakan? Apa benar kita kutuk saja dia ? No. Justru ini menjadi gerbang untuk kita bisa melihat lebih dalam akan diri kita, alih2 kita merasa diri ga kompeten, ga punya skill, merasa rendah diri, self-esteem menurun, merasa lebih hrs tergantung dan mengandalkan orang lain...justru kekurangan dan kelemahan2 diri kita yg kita liat itu, justru bisa jd batu loncatan. Wah, masa iya? Nah coba deh jawab di gambar slide ttg "identifikasi kelemahanmu lebih dalam" pas nyampe nomor 5, auto inget episode Naruto yg memeluk shadows nya untuk bisa mengendalikan kyubi, saat bertapa itu loh, yah yg Naruto lovers pasti hapal bgt sama scene epic ini.

Jd iya yah, ternyata kelemahan diri kita ga selalu mengarahkan kita ke jalan yg buruk, kita justru jadi tau ttg kebutuhan dasar kita dlm keseharian sebenarnya apa, yg mungkin kadang kita tdk sadari, justru sisi lemah kita ini, akan membantu kita terus semangat belajar mengembangkan diri, spt kata Steve Jobs, "stay hungry stay foolish" quotes ini nyambung sama materi, Krn kalau kita merasa kita kurang, kita akan ada dorongan memenuhi kekurangan itu. Kalau kita merasa selalu di atas awan, ya ga mau lah dia terus berkembang, ya mandek, ngerasa sok udah paling baik. Oh, no. Makanya, selalu bertanya sama diri kita, ketika kita tau ada banyak kelemahan dlm diri kita : "Sudahkah kita melakukan upaya lebih jauh untuk mengembangkan diri?" Aku yakin, manusia itu makhluk aktif dan dinamis. Semua tergantung keputusan teman2.

Segala hal yg membuat diri kita kecewa sama diri kita, bahkan saat kita kecewa sama diri kita atas kekecewaan akan diri kita. Eh gmn gmn? Yah coba baca ulang. Ehehe.. yah, bahkan kita ga suka, kita kesal sama kelemahan diri kita sendiri pun, itu semua perlu kita MAAFKAN.

Loh? Knp? Kenapa hrs di maafkan? Ya seharusnya di ubah dong, diperbaiki, dihilangkan justru sifat2 dan hal2 yg membuat diri kita buruk, itu kan masuk ke akhlak mazmumah.

Oke oke, ntar2..pelan2 dulu. Sebelum kita ubah, proses jadi lebih baik, ya harus sadar dulu dong akan keberadaan sisi2 shadows kita itu, oke udah kan di part2 sblmnya, sip. Nah trs kita perlu juga, sebelum kita gegabah memusnahkan dia, dan berharap menjadi malaikat, kita perlu sadar, manusia itu utuh ketika dia memang sewajarnya memiliki kelemahan dan kelebihan. Ada keseimbangan. Kita bukan setan yg selalu salah, maupun malaikat yg selalu menjalankan perintah.

Maka, atas perbuatan2, perasaan2, bahkan pikiran2 kita yg itu bisa jd keliru, yg itu kita kategorikan sbg aib, kelemahan, kebodohan, penyesalan dsb... Tidak ada yg bisa kita lakukan selain memaafkan, menerima, dan belajar drnya. Krn kadang kita ingin maksa gitu semua hal itu hilang sirna, dan kita jd seorang yg tanpa cela setitik pun. Hey, it's impossible.

Jd apa? MEMAAFKAN.

Loh kalau memaafkan itu spt membenarkan dan membiarkan dong?! Hm...Beda deh. Bukan berarti kita memaafkan lalu ya kita mengulangi dan terus memelihara, mandeg dan ga mau bertumbuh belajar jd lebih baik loh ya. Bukan.

Tp, ya memaafkan krn memang ada beberapa kelemahan yg memang sulit di ubah, terus kalau kita ga memaafkan, ya bisa jd kita selalu memandang jelek diri sendiri, cobalah.. kan spt di part sblmnya, bisa jd kelemahan itu akan membuat diri kita jd lebih baik, diri yg genuine, yg unik, yg justru jd mashlahat loh.

Oke deh, kalau mau memaafkan, di webinar bersama 
@psylution, ada 4 proses memaafkan, yg itu aku baru tau... Nah bisa di baca di gambar slidenya ya..kalau ada pertanyaan, silahkan diskusi, dan tanya juga ke Kak @hanumnanum

Nah, ketika praktek bersama @psylution dan Kak @hanumnanum kemarin itu, ternyata kita sudah melakukan tahap pertama, kita bener2 mencari tau ttg diri kita, temukan dan sadari ttg apa yg ada dlm diri kita yg perlu kita maafkan (ya itu biasanya hal2 yg jd kelemahan/shadows kita)

Nah, yg kedua nih...dalami lagi, bagi kita, memaafkan itu bermakna apa sih? Apa nilai penting dr memaafkan? Apa manfaatnya, bgmn dampak negatif kalau kita tdk memaafkan? Bisa lihat ya di gambar ternyata banyak juga loh, manfaat dr memaafkan...

Tahap tiga, kita mendalami lagi SSP (Sebab2 Perilaku) kayak materi kuliah smt 4 yah..ihihi..jadi kangen kuliah, oke skip. Nah intinya kita pelajari track recordnya, pahami sebab kelemahan kita ini muncul dr mana? Awal muasalnya bgmn, atas peristiwa apa? Dst. Nah... Disini ada juga yg bergumam, buat apa sih ngorek2 luka dan pengalaman masa lalu? Ya kalau ngorek2, nginget2 untuk sekedar meratapi, ya memang kurang guna yah...tp kan ini dlm rangka proses pemaafan, agar kita bisa tau ttg diri kita, wabilkhusus kelemahan kita ini bgmn sih kalau di lihat secara integral kita jd tau dr akar2nya.

Nah, lalu, di fase ke 4, kita akan ada rasa lega, nyaman, sayang, cinta sama diri kita, krn kita tau n paham ttg diri kita, dgn sadar kita memaafkannya, dan kita pun bisa ambil langkah2 progresif untuk terus bertumbuh jd pribadi yg kita harapkan sesuai value kita.


Oke, begitulah, dan di slide terakhir, kita diberi kesempatan untuk membuat vision board, dlm 3, 5 atau 10 tahun kedepan, kita akan menjadi pribadi yg bertumbuh ke arah yg spt apa... Bisa coba kita visualisasi kan...
️🥰

Oke, segitu aja yg bisa aku bagikan, atas perhatian dan kemauan untuk sama2 belajarnya, terimakasih.


Note: gambar sebagian dr google yah, dan dr gambar tampilan kalau salah ngetik link daftar webinar. Wkwk...

Oh ya, ttg be your self itu paham kan? Bukan maknanya kita jd semaunya tanpa aturan dan norma hukum yah. Jangan salah mengartikan ya kawan.

-sekian-

#review
#writingtherapy
#mentalheathawareness
#selflovetips
#selftrust
#cinta

 

Comments

Popular posts from this blog

Kangen Uwa

Hobi Belanja

Penyaluran EMOSI