DYLAN KW

 Suatu hari, pernah ada gumaman "wah hrs nonton dylan" "buku dylan itu wajib punya, minimal e-booknyalah, hehe untuk dijadikan referensi" di temen2 cowo.

gak terlalu paham sih maksudnya apa. tapi kalau sy bacanya, dan memang ada beberapa realitas, mereka menjadikan referensi, menjadikan diri mereka menjadi "dylan" mengharapkan ada orang spt Milea yang tersipu2 senang kegirangan, ada yang "meleleh" dan jadi baperan...
😕

Faktanya mereka ingin menciptakan "Milea-Milea" bukan "Milea". Maksudnya apa? Buat apa? Apa itu bisa dikatakan gak papa wajar kok, ah rohmah ini di bawa terlalu serius santai aja kali Bu... dan para cowo -kalau gak bisa dikatakan ikhwan- itu menganggap ini biasa lah anak muda, dan melakukan uji coba menerapkan "perilaku Dylan" ke banyak "calon Milea", sambil memegang teguh prinsip "Don't put all your eggs in one basket"... sy jg gak menyalahkan yg mau jadi "Milea" ya disini... (memang di novel itu kan cuma "Milea" bukan "Milea-Milea" atau banyak calon Milea) cuma ingin menyampaikan dr sudut pandang lain aja.. Sorry aja ya.. bagi akhwat macam sy, justru merasa tidak suka di spt itukan. Knp? (Ah si rohmah ini mah menutupi aja, sebenernya suka kan? —>Terserah, kamu mau mikir apa. aku tetep lanjutin sudut pandangku) Krn apa kepentingan mu bersikap spt dylan yg spt itu? Apa maksudmu? Apa tujuan, orientasi dan motif mu? -diulang 3 kali padahal artinya sama ini untuk negesin aja wkwkwk- menjadikan kita sbg kelinci percobaan ta?? Jujur, kita Cape kalau diminta untuk mentranslate kode-kode kalian -bukan "mu"- yg bahkan sy jg gak paham itu kode apa bukan? Lalu kita di harapkan merespon spt apa yg kalian harapkan, yg kita juga gak paham apa yg kamu harapkan.
Ketika kita respon begini, kalian dgn mudahnya memaksakan untuk mengartikan respon kita ini sesuai persepsimu sendiri.
Padahal blm tentu objektifnya begitu.

Comments

Popular posts from this blog

Kangen Uwa

Hobi Belanja

Penyaluran EMOSI