Bukan Tulisan

 Ayah bilang “semoga kamu terhindar dari rasa bersalah dan menyalahkan apa yg terjadi di masa lalu” 


Apa? Apa aku tidak salah dengar? Terhindar dari rasa bersalah? Lalu kalau aku tidak boleh menyalahkan diri ku sendiri, lalu hrs salahkan siapa? Orang lain? Lingkungan? Semuanya yg terjadi ya gara-gara aku! Semua yg terjadi padaku, aku lah yang bertanggung jawab akan hal itu! 


Ini bukan ttg SIAPA, tapi ttg apa yang salah, mengapa masalah itu bisa terjadi, apa efek jangka panjang dan pendek dr masalah itu, bgmn mengantisipasi efek masalah yg terlanjur terjadi itu, bgmn bisa mencegah agar hal  itu tdk berulang kembali? 


Ini ttg seberapa mau kamu menatap dan menyongsong masa depan, seberapa yakin km akan ampunan-Nya, seberapa yakin kamu bahwa Ia memberi kesempatan untuk bertaubat nasuha, selama km masih hidup di dunia, seberapa yakin kamu dgn firman2nya “Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir” (QS. 12:87), seberapa yakin kamu bahwa Ia selalu melihat prosesmu, dan Ia ada selalu bersamamu, dan kalau kau merasa semua orang di dunia ini, bahkan dirimu sendiri tidak menerimamu, tidak mencintaimu, krn masa lalumu, ingatlah ada Dia, Dzat yang Maha Mencintaimu. 


So.. keep moving forward! Kau hidup hari ini unuk menuju masa depan. Sedangkan masa lalu bukanlah hal yg bisa kau ulang, tp daripada menjadikannya sbg penghambat, yang membuatmu terus merasa bersalah, ketakutan, yang membuatmu terkungkung dan terkurung, lebih baik kau terima apa adanya ia, jadikan ia sahabat dan guru terbaikmu, agar sejak hari ini, esok dan seterusnya kamu jadi pribadi yang lebih produktif, proaktif dan konstruktif. 


Terimakasih masa laluku, kau menguatkan ku. 


#semogabukanhanyatulisan

Comments

Popular posts from this blog

Kangen Uwa

Hobi Belanja

Penyaluran EMOSI