Pertemuan para Penulis

 "Menulis Ekspresif ttg keadaan traumatik, emosi jiwa bisa meningkatkan kesehatan jiwa dan raga" "Menulis adl sebuah keberanian"

-Pram-

Hari ini sgt bersyukur di pertemukan dgn teman2 br dr Pustakalana... Yg meghadirkan penulis yg jg merupakan Bipolar survivor, yaitu Kk Ayu.

Sungguh dr tiap detail cerita perjuangan nya sgt mengispirasi, mendorong ku untuk tdk ragu menuangkan pikiran n perasaanku dlm bentuk tulisan.
Kita bebas menulis apapun, dr suara yg manapun di kepala kita. Krn kalau di pendam, berputar putar, dan mengerak di kepala tanpa di olah dgn baik, maka dampak psikosomatisnya nyata, bahkan bisa membahayakan nyawa.

Tinggal, kita pilah2.. Mana yg bisa jd konsumsi publik, mana yg privat. Gpp, ga hrs semua di show up ke umum, krn mungkin ga savety jg untuk kita. Tp yg penting keluarkan dlm tulisan itu, gpp se absurd mungkin, kita keep aja, bisa di buku diary, atau blog/aplikasi lain yg di privat, nanti kita bisa sampein ke dokter klo tulisan itu butuh jawaban solusi dr profesional.

Kita tetap boleh kok share tulisan2 kita yg objektifnya bisa ngasih pengaruh positif dan membangun. Justru itu sgt di anjurkan. Jgn sampai pakai pola pikir hitam putih, menyimpulkan kalau semua tulisan kita aman untuk publik, terlalu terbuka, (misal lg error, ngelakuin self harm malah di share, seakan2 mengkampanyekan selfharm itu wajar, dan menstimulus orang2 lain pd ngikutin) atau sebaliknya, anggep semua tulisan kita ga pantes untuk publik, akhirnya ga mau nulis, ga mau mengekspresikan diri, sama sekali menutup diri, merasa ga punya bakat sama sekali, ga punya passion apapun, tulisan kita pasti cuma ngasih badvibes, hrs di hapusin semua dst.

Ayolah... belajar objektif dlm menilai, Allah pasti memberikan kelebihan di samping kelemahan yg kita miliki. Kelemahan kita perbaiki, dan justru kelebihan kita fokusi untuk di kembangkan, agar kita bisa menjadi bagian dr masyarakat, berperan ya walaupun mungkin kecil2an, minimal dr tulisan2 kita, atau karya2 lainnya... Yg tentu jd maslahat bg umat. Jauhkan pikiran bahwa kita itu useless, ga level sm orang2 lain, kita ga pantes ada di dunia ini, ada dan tiadanya aku disini, sama saja.

#writingformentalhealth
#mentalhealthawareness

Comments

Popular posts from this blog

Kangen Uwa

Hobi Belanja

Penyaluran EMOSI