BACA BERITA
Siapa yg suka baca berita?
Isinya sgt informatif, kita jd update, bisa
meningkatkan pengetahuan umum, menebalkan rasa kepedulian sosial. Aku suka
sekali baca, nonton atau denger berita2 nasional atau pun internasional.
Tp gini, dlm segala hal, kita hrs proporsional dan
jgn berlebihan. Ingat, aku suka "terlalu" menghayati dan
"terlalu" mengempati bisa memposiskan diri spt aktor2 dlm kejadian2
itu. Sadar ga ada efek buruknya loh ke aku. Parah.
Aku jd ingin memikirkan segala hal2 itu. Aku blm
punya penyaring dan blm bisa memprioritaskan seharusnya yg patut aku pikirkan
apa. Makanya sering banyak yg bilang, udah lah mah ga usah banyak pikiran.
Bagus sekali nasihatnya. Tp aku membacanya seakan2 membungkam dan mematikan
akal ku, padahal salah satu ciri khas manusia adl akal, sbg perwujudan
eksistensinya.
Aku malah kesal sama orang2 yg berusaha
mengeremku, mereka bilang "aduh klo ngomong sama omah bahasannya kejauhan,
kecepetan mikirnya, terlalu tinggi, menara gading, terlalu cinta ilmu, ga bisa
nerapin juga padahal, rohmah terlalu lebay, DRAMA QUEEN." Nah ini memang
PR ku, ntah lah dr dulu, sejak mulai kecil misal waktu sekolah, kalau guru
menerangkan, aku" terlalu" memperhatikan aku masuk dlm materi2
pembahasan itu, aku bayangkan aku jd aktor protagonis di dalam materi2 itu,
bahkan dlm pelajaran MTK, aku membayangkan bgmn ya angka2 ini nanti bisa jd
tentara2ku dlm menyelesiakan konsep2 logika, aku punya teman2 baru bernama sin,
cos, tan atau apalah itu, mereka nanti bakal bantu aku kalau aku bingung,
mereka bisa menyederhanakan realitas2 dlm sebuah rumusan. Lalu dlm pelajaran
biologi, aku sgt2 kagum bgmn guru2 ku menjelas kan ttg sistem peredaran darah,
yang saling berkaitan, berfungsi berkoordinasi demi menyebarkan oksigen dan
sari2 makanan, lalu fisika ttg cahaya2, ttg kacamataku ini, lalu kimia ttg zat2
bisa berubah menyublim, menguap, mencair dsb...
Lalu ttg sejarah, bgmn aku merasa jadi Putri
Dyah Pitaloka Citraresmi dan bgmn detil2 peristiwa Perang Bubat, aku langsung
hubungkan ttg saran dr Kakek ku, kalau perempuan sunda hrs hati2 sama laki2
jawa.. Aku "terlalu" menjiwai kisah2 itu... Dlm pelajaran ekonomi,
aku bahkan ikut kesal ketika guru
Sampe mana td? Oh... Iya
aku ikut emosi bahwa tau kondisi ekonomi Indonesia blm se hight singapura
negara tetangga kita. Masih banyak yg terlunta2, di kelas aku sampai menahan2
agar tdk menangis krn sebenarnya aku langsung ingat ketika td pagi aku jalan
kaki, aku lihat nenek tua bawa kayu berat sampai punggungnya bongkok demi cari
sesuap nasi. Aku di kelas tiba2 membayangkan bgmn aku hrs bisa punya nilai
sempurna di pelajaran ini, agar aku kedepan bisa menolong nenek itu. Dan aku
pulang sekokah menyesal knp aku bahkan saat itu tdk menemukan nenek tua itu,
bahkan menanyakan namanya pun aku blm, apalagi aku bisa membantu.
Aku juga suka pelajaran bahasa Indonesia misal
di minta untuk buat cerpen, aku cerita ttg penjual sapu keliling, yg
terinspirasi ketika di gerbang sekolah ada yg jual sapu, tapi aku ga ada uang
dan memang saat itu aku lagi ga butuh sapu, yg pada saat itu aku kesal knp aku
ga beli semua sapu itu, kalau ada uang biar nanti di kelasku banyak sapu, jd yg
piket banyakan, ga 1 2 orang kan kasian cape, mungkin ini salah satu alasan
juga temen2ku suka mangkir piket, hadeeuh. (btw aku inget pas sd alm. Andre aku
tunggu di gerbang SD krn telat datang untuk piket, di tanganku bawa sapu untuk
mukul dia.. Dia datang trus lari, aku kejar sampe ngos2an.. Aku jadi kangen
Andre..😭😭😭😭) oke sampe mana tadi?
Lalu pelajaran PKn, aku ingat waktu SMP ditanya
ttg hakikat negara itu apa. Ibu guru pakai teknik socrates sampe aku menemukan
hipotesis mungkin negara itu adl organisasi terbesar satu kesatuan gerak dlm
mencapai visi misinya, di atas negara tdk ada lagi naungan organisasi lagi, krn
negara itu udah paling tinggi, mungkin aku dulu seingetku jawabannya gitu. Aku
di kelas PKn nyambung langsung sama pelajaran sejarah ttg berdirinya
Indonesia.. Aku hayati tiap2 detik proklamasi, bgmn perjuangan sblmnya, aku
juga langsung menyambungkan dgn cerita ibu ku kalau kakek ku jg ikut kerja
rodi, jd romusha, bgmn kisah2 perlawanan terhadap penjajah yg di lakukan
pendahuluku di kampung semayu wonosobo.. Ttg perempuan2 yg di pakai arang
mukanya agar di sangka laki2, bar ga jd bahan pelampiasan nafsu bejad laki2
belanda Jepang penjajah saat itu.
Dr situ juga aku terlalu
jauh mikirnya, mengeneralisir bahwa semua laki2 itu jahat spt oknum penjajah
itu. Wajar aku berpikir spt itu, namanya anak kecil remaja, otaknya blm
berkembang dgn baik, sehingga input masalah, proses output nya belum benar2
ilmiah.
Semua data2 dr kecil, itu terlalu aku pikirkan,
dan dgn cara2 yg kurang tepat.
Dan ketika pikiranku coba aku sampaikan ke orang
lain... Apa respon nya? "kamu ngomong apa sih, anak kecil ngomong ga usah
se tinggi itu" "cerewet amat sih! Berisik tau!" dan hal2 senada
itu.
Jadilah coretan2 itu menumpuk di kepalaku,
berputar2 ga ada solusi. Dan ga nemu orang yg tepat untuk diskusi, "ah
jeung si omah mah teu ka otakkan" "tdk membumi" lalu dgn siapa
aku hrs bicara? Masa hrs sama pakar2 ekonomi, pakar2 politik, pakar2 semua
bidang2 itu? Para filsuf? Hm.... Atau aku hrs mengeluh pd diriku sendiri ttg
coretan2 itu? Tp faktanya, otakku mau meledak! Kamu tau apa yg aku inginkan?!
Aku ingin jadi SUPER GIRL, aku ingin punya uang spt paman gober, segunang isi
koin emas semua. Bedanya bukan untuk aku timbun spt paman gober, tp aku buat
aku kuliah di semua fakultas yg ada.. Aku ingin ahli di semua bidang, aku jd
super kuat ga pernah tidur, ga usah makan untuk terjun langsung menyelesaikan
masalah2 yg ada di masyarakat. Ini adl materi pidatoku waktu SMA sama Pak Dody
ttg bgmn sih realnya cara kita berkontribusi?! Hm.... Hingga saat ini.. Masih
jd PR bagiku. Walaupun kadang sudah ada celah2 jawaban. Tp refleks ku masih
SERAKAH, ingin semua peran aku jalankan. Sgt konyol yah harapanku. Mimpi yg
sgt2 omong kosong! Hahahans cjwuwndkamab
Dan parah nya, aku hrs menemui realitas, aku
hanya manusia biasa, yg punya banyak keterbatasan sumber daya. Bahkan untuk
merubah dan mengendalikan otakku, itupun blm selesai. Jd masa aku tiba2 bisa jd
SUPER GIRL? terlalu hidup di masa depan, dan terlalu terkungkung pula di masa
lalu.
(ini aku tulis ulang tadi
krn IG tiba2 error,tulisan ku hilang, IG nakal ih! sptnya mungkin IG lagi panas
telinganya pundung gara2 aku banyak omong hihi) okeh, tadi apa..oh ya ya
begitulah, otakku ntah knp diberi "kutukan" atau "keunikan"
yah..jadi mikirnya dr satu stimulus, jauh kemaaanaaa aja, bisa keliling2 dunia,
berenang di rumusan2 masalah dan analisis2 yg ga ilmiah. Hadeeuh... inilah PR
terbesarku, untuk bekerjasama dengan otakku, agar dia ga jadi “membunuh” aku.
Dgn segala hal2 yg mungkin disebut ide, negative thought atau apalah namanya,
yg bikin aku pada faktanya, spt TDK HIDUP DI HARI INI. Aku kadang lupa
ini hari apa, tgl berapa tahun berapa, aku umur berapa. Aku ini rohmah atau
dayah, atau siapa. Masa iya? Lebay ah,, gapapa mungkin kamu ga paham aja sie,
Oke lanjut. Jadi, realnya aku jadi GA FOKUS. Realnya, barusan aja, aku lupa
nyimpen tas ransel ku di rak, krn kesyikan menyelami hal2 immajiner, mungkin?
Yg aku sedang tulis eh maksudnya corat coret disini.
Nah, ciri khas aku yg perlu aku tangani adl
PELUPA, pernah baca dr bukunya kak sukma, jd krn perintah di otak kebanyakan,
hank deh. Nah pernah ceritakan aku lupa nulis dongeng di makalah kuliahku, aku
meracau ngomong ga jelas padahal lg kerja kelompok, aku lupa, dan ingetnya klo
orang lain ngasih tau aku, kalau aku pernah kek gitu. Aku jd malu banget.
Pernah kemarin juga aku tiba2 di mushola, padahal aku ga solat.. Hihi.
Lalu, PR yg perlu aku selesaikan adl yah, mudah
tersinggung, mempersepsi orang mempersepsi aku, tatapan matanya begini, bahasa
tubuhnya begini, aku kelewat peka, peka terhadap perasaan orang lain, tp
berlebihan jatohnya, jd suka suudzon gitu, ke GR an juga bisa jadi. Trus,
parahnya lagi, kadang bisa bersumbu pendek. Jd suka marah dan benci tanpa
alasan jelas dan malah merusak diri.
Ntah lah, spt nya setiap orang punya sisi sisi
spt ininya. Tinggal bgmn cara pendendalian dirinya. Itu yg penting. Dan ingat
tiap orang punya konteks dan history masing2, jd jgn memukul rata kondisi semua
orang. Maka kita perlu punya rasa toleransi terharap perbedaan dan keunikan2
manusia. Agar terciptanya keharmonisan
Nah, hrs cari dong
sunnatullah perbaikan nya. Hrs di therapy. Pakai CBT, pakai Interpersonal and
social rhythm therapy (IPSRT). CBT pernah aku bahas, sekarang yg IPRST.
Aku mulai memberanikan diri untuk melaksanakan
IPRST, detilnya tanya dokter atau psikolog aja yah.. Ini cuma orat oret aja, di
diary umum interaktifku. Bisa baca di alodokter juga.
Ya, AlhamdulilLah aku ada aktivitas kerja, kalau
di pikir2 seharusnya aku yg bayar ke perusahaan krn aku dapat fasilitas praktek
therapy ini.
Jd aku ada kestabilan aktivitas sehari2, krn
kalau aslinya, aku ingin semauku, hari ini bikin ini bikin itu, pergi ke sini
ke situ, ada juga ingin diem sendiri terus di kamar. Nah ini malah buat aku
moodswing nya lebih parah. Dengan kerja, banyak bgt hikmahnya, selain aku ada
aktivitas rutin, aku belajar untuk telaten, fokus mengerjakan tugas2 ku,
mengecek 550 hanger, melatih otak ku, krn harus menghapal angka2 kode2 spek
kain, trus aku juga belajar melek, melihat dunia nyata, dan membuatku membumi.
Aku belajar interaksi sama temen2 yg beragam karakter dan sifatnya, semua
materi, pelajaran2 selama sekolah, aku terapkan… Sesuai kapasitasku. Cuma
memang aku ga bisa bohong, tetep aja awal2 ada kendala krn aku blm bisa fokus,
interaksi masih kaku sama orang, khawatir2 yg irrasional kadang masih ada.
Pernah psikosomatis kambuh di kantor, pusing mual2 untungnya temen2 paham dan
mau empati sama aku. Ga menjauhi ku. Aku semakin sadar bahwa dunia ternyata
masih bisa nerima aku. AlhamdulilLah.
Aku pun belajar banyak dr atasanku, tiap hari
beliau pulang paling malam, kerjaan banyak tp bisa selesai satu persatu, ga
limpeuran… Beliau bisa adaptif dan membuat lingkungan kantor kondusif. Aku
beruntung di pimpin olehnya. (maaf ya Bu, aku foto diem2 dr belakang hehe)
Kata Dokter, ini sbg lahan pembelajaran yg
banyak untukku, terlebih lagi ttg bagaimana kita memaknai pekerjaan, menghargai
kita sbg manusia punya fungsi di dunia ini. Bahwa dimanapun aku berada, ga hrs
aku selalu jd pucuk teratas, tp jadi akar yg di bawah pun.. Aku tetap bermakna
dan berfungsi penting dlm satu kesatuan perusahaan tsb. Skrg aku baru bener2
paham dan merasakan, oh iya ya, kita ini makluk sosial jg.
ngomong2 ttg pemaknaan
pekerjan dan fungsi kita di dunia. Aku juga sgt dapat inspiratif selama
perjalanan timur barat kota Bandung. Di per4an aku bertemu bapak yg
mempraktekan interpersonal selling menjajakan tisu, 10.000 dapet 3, lalu ada
juga di pom bensin, ada ibu penjual kripik singkong, dia dr garut, pake kereta
api ke sini, bawa maks 20 bungkus 1 bungkus harga 10.000 sehari paling habis
1/2 nya, uang itu dipotong untuk ongkos kereta api juga. Aku benar2 menahan air
mata lebay ku waktu ngobrol sama si Ibu, tp tau ga raut wajah ibu itu?
Tenaaaang gitu, wajah2 mensyukuri hidup, dia cerita ga sambil sedih, tapi
banyak kata2 hamdallah yg keluar. MasyaAllah... Aku jgn mau kalah nih semangat
nya sama Ibu itu. Teman2 pun semoga begitu.
Ayo, kita sambut bulan baru ini dgn rasa optimis
dan kebermaknaan berkarya!
#writingformentalhealth
#arttherapy
#ventilasi
#diaryumuminteraktif
#writingformentalhealth
#SalamSehatJiwa #kolaboraksi
#healingjourney #SelfAwareness #selflovetips #selfcare #selftrust #selfhealing #selflove #writingtherapy #menulisekspresif #journaling
Comments
Post a Comment