GURU MENGADAKAN LES

 

Jaman waktu sekolah dulu (saya tidak mau menyebutkan jenjang yang mana) aku merasa di khianati oleh guru sendiri. Hal ini karena suatu hari aku menyapu dan membereskan kelas, dan tak lupa aku memeriksa kolong bangku yang memang biasanya teman-teman sering sekali menyimpan sampah di kolong bangkunya. Lalu ada yang berbeda di salah satu bangku itu, aku lihat ternyata kertas berisi soal-soal matematika. Wah lumayan nih, bisa untuk belajar di rumah. Mak aku simpan di tas saja kertas itu. Kebetulan di minggu itu, sedang berlangsung UAS. Esok hari nya aku berhadapan dengan UAS Matematika. Dan Aku kaget ternyata soal UAS ini sama percis dengan kertas yang aku temukan sebelumnya. Ini aneh, kenapa bisa ada kertas ulangan di kolong meja sebelum UAS itu di mulai. Aku langsung datang ke ruang guru, menuju wali kelasku, yang kebetulan guru matematika juga. Aku laporkan kenapa ada kertas ini sbelum UAS berlangsung, ini pasti ada kelicikan. Ibu itu malah langsung merebut kertasnya dan menyimpannya di kolong meja kerjanya. Aku disitu syok, kenapa Ibu itu bersikap seperti itu. Yah, kini aku sadar aku salah malah melaporkan kejadian kertas ulangan bocor itu ke guru matematika yang membuatnya. Justru dia pelakunya, mana mungkin anak-anak puny asalinan soal sebelum uas kalau tidak dari guru. Diketahui guru itu memang mengadakan Les di luar jam belajar, aku ga ikutan les karena biayanya mahal. Ibu itu membagikan soal UAS ke pada murid-murid yang ikut uas, soal uas sudah di bahas dan ada kunci jawabannya. Ini licik dan tidak adil. Seharusya waktu itu aku lapor ke kepala sekolah. Tapi kepsek jarang sekali ada di ruangannya, dan untuk mengobrol sama kepsek itu ada keraguan dan ada dinding yang tebal. Kepsek jarang sekali bergaul dan berbaur dengan siswa.

 

Hari itu aku kecewa, amat kecewa. Sampai sekarang, aku masih struggle dan berusaha memaafkan guru itu. Banyak pertanyaan yang sebenarnya ingin aku ajukan. Mengapa ibu itu harus membuka les yang berbayar mahal? Mengapa tidak ia optimalkan pengajaran di kelas untuk semua siswa? Mengapa soal daqn kunci jawaban sudah di berikan ke siswa yang ikut Les? Agar siswa les nilainya lebih bagus, dan mereka merasa les bermanfaat dan mereka lebih unggul dari pada yang tidak les? Apakah siswa-siswa les itu bangga dan senang dengan nilai mereka, yang ia dapatkan karena proses licik dari guru itu? Memang guru itu ga cukup gajinya dari sekolah sampai harus buka les dan melakukan praktek illegal membagikan ujian dan kunci jawabannya sebelum UAS di mulai?

 

Oh, bukan aku saja ternyata. A Dicki pun bercerita, ia dulu di sekolahnya pun ada sistem les seperti itu dan memang sebelum uas selalu dibagikan soal dan jawabannya. Bahkan di rapot, Nilai anak-anak yang ga les selalu di kasih lebih kecil dari pada yang les, sekalipun hasil belajarnya, prosesnya lebih baik yang tidak les. Itu ga adil menurut ku. Entahlah semoga sistem pendidikan dan guru-guru sekarang lebih baik dan tidak menjalankan praktek les seperti itu lagi.

Comments

Popular posts from this blog

Kangen Uwa

Hobi Belanja

Penyaluran EMOSI